KULINER KHAS BELITUNG
https://ranselhitam.wordpress.com |
https://www.tumblr.com/search/mie%20belitung |
2. Yang
satu ini adalah mie Belitung. Makanan khas dari daerah tersebut. Mie Belitung ini
tidak kalah enak dari makanan-makanan khas Belitung lainnya. Tampilannya yang
sangat menggugah selera, membuat para pecinta kuliner penasaran untuk
mencobanya. Mie Belitung ini disajikan dalam sebuah piring yang berisikan mie,
tauge, irisan tahu goreng, irisan kentang rebus, dan juga campuran
bumbu halus yang sudah ditumbuk. Dan satu lagi yang sangat penting, yaitu siraman dari kuah kaldu udang yang kental, yang dapat membuat lidah kalian bergoyang. Dijamin membuat kalian ingin lagi dan lagi. Jika kalian singgah di Belitung jangan lupa untuk mencobanya. Mie Belitung ini dapat kalian temukan di tempat makan Mie Belitung Atep yang berlokasikan di Tanjung Pandan.
bumbu halus yang sudah ditumbuk. Dan satu lagi yang sangat penting, yaitu siraman dari kuah kaldu udang yang kental, yang dapat membuat lidah kalian bergoyang. Dijamin membuat kalian ingin lagi dan lagi. Jika kalian singgah di Belitung jangan lupa untuk mencobanya. Mie Belitung ini dapat kalian temukan di tempat makan Mie Belitung Atep yang berlokasikan di Tanjung Pandan.
BUDAYA BELITUNG
Dari sekian banyak kebudayaan yang ada di Belitung,
sayan akan menceritakan salah satu kebudayaan yang sangat khas, yaitu Maras
Taun. Maras taun ini selalu diadakan setiap 1 tahun sekali. banyak sekali
daerah-daerah di Pulau Belitung menyelenggarakan ini. Upacara dan festival
Maras Taun akhirnya tersebar di beberapa desa, atau kecamatan. Salah satu area
Maras Taun yang paling populer, berada di kecamatan "Selat Nasik" -
Pulau Mendanau. Bagi para penduduk Pulau Mendanau, nasi adalah sumber makanan
pokok. Perdagangan nasi/beras akhirnya membuat koneksi antara masyarakat dari
pulau yang satu - ke pulau yang lainnya. Festival ini dimeriahkan dari para
nelayan yang sekaligus juga menemani para petani. Para petani merayakan panen
padi ladang mereka, para nelayan merayakan kesuksesan mereka dalam mencari ikan
di laut.
Sebelum festival panen, masyarakat
mengumpulkan padi yang telah ditumbuk, dimasak menjadi "Lepat". Lepat
adalah sejenis kue dari beras merah yang dikukus, kadang diisi dengan potongan ikan dan
dibungkus dengan dedaunan muda. Di Maras Taun, ribuan lepat akan diberikan dari
para penduduk sebagai penutup festival itu. Itulah Festival Maras Taun, ajang
budaya yang menjadi event wisata Pulau Belitung!
ICON BELITUNG
Pulau Belitung tidak hanya
menyajikan pantai-pantai yang wonderful dilengkapi dengan tebaran
batu-batu granit artistik yang terkadang membentuk formasi tertentu, akan
tetapi beberapa fakta tentang budaya dan tradisi yang ada di Pulau Belitung itu
sendiri. Hal ini termasuklah cerita tentang Batu Satam (Billitonite)
– merupakan batu meteorit – yang merupakan ikon Belitung dan konon katanya
tidak bisa ditemukan di tempat manapun didunia ini!
Jika
anda mengunjungi Pulau Belitung, tepatnya di seputaran Pusat Kota Tanjungpandan
(sekaligus Ibu Kota administratif Kabupaten Belitung), anda akan melihat
replika raksasa Batu Satam, hanya beberapa langkah dari Billiton Hotel dan Eks.
Kantor Billiton Mij (sekarang difungsikan sebagai Pusat Perbelanjaan Baratha).
Batu Satam dikenal juga dengan batu
unik dan langka, kebanyakan masyarakat Belitung memercayai bahwa Batu Satam ini
memiliki kekuatan supranatural, sebentuk kekuatan misterius sebagai penangkal
kekuatan jahat (penangkal Ilmu Hitam, semisal santet dkk).
Terkait untuk penangkal kekuatan jahat,
tidak sedikit masyarakat Belitung, saat hendak membangun rumah tinggal, biasanya,
pada keempat sudut fondasi rumah, ditanamkan Batu Satam ini. Masing-masing
sudut berisi sebutir Batu Satam!
Tidak mudah untuk mendapatkan Batu
Satam ini. Hanya mereka yang beruntunglah yang bisa mendapatkan Batu Satam.
(lain cerita jika mendapatkannya dengan cara membeli). Batu Satam ini biasanya
sering ditemukan oleh mereka yang beruntung pada kawasan penambangan timah di
Belitung.
Disamping itu, Batu Satam banyak
dijadikan sebagai perhiasan, seperti untuk batu cincin, buah kalung, bross dsb,
meski banyak juga yang menyimpannya bulat-bulat (tidak menjadikannya sebagai
perhiasan). Misalnya disimpan dalam kamar, tas, atau dompet saku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar